CRISIS MANAGEMENT IN BELGIUM THE CASE OF COCA- COLA

PROBLEM ISSUE
       Terjadinya krisis manajemen dari PT Coca - Cola dimana beredarnya kasus penyakit sapi gila dan pencemaran zat – zat beracun yang terjadi baru – baru ini yang mengancam kesehatan dan keselamatan penduduk Belgia. Celakanya, hal tersebut dikaitkan dengan produk Coca – Cola dimana pada saat itu, terjadi dua peristiwa yang tidak ada kaitannya. Pertama, adanya berita yang melaporkan bahwa ratusan orang keracunan akibat mengkonsumsi Produk Coca Cola. Beberapa anak-anak di Belgia dirawat di rumah sakit dan lebih dari 100 siswa melaporkan penyakit fisik diduga disebabkan oleh minuman Coca-Cola dari kaleng yang memiliki bau busuk pada luar kemasannya. Ada yang menderita sakit kepala, perut nyeri, menggigil dan mual. Pada saat yang sama, ratusan konsumen mengeluh mengenai rasa yang aneh dan warna kemasan Coca-Cola. 

        Kedua, adanya perintah dari Pemerintah Belgia di mana CCC harus menarik produknya dari pasaran dan untuk tidak meminum produk tersebut. Serta banyak negara di Eropa yang juga melarang atau membatasi penjualan produk Coca-Cola. Terjadi penarikan produk dari PT Coca – Cola seperti Coca – Cola, Coca – Cola Light, Fanta, Sprite, Nestea, Aquarius lemon, orange, and grapefruit, Bon Aqua, Kinley Tonic and Lilt. Diperkirakan total 15 juta botol dan kaleng produk Coca – Cola yang ditarik kembali Hal ini menyebabkan CCC mengalami permasalahan bagaimana cara perusahaan untuk memberitakan mengenai krisis ini karena dengan besarnya pasar Coca-Cola di dunia, hal ini akan mempengaruhi penjualan di pasar lain.





The Quantitative Analysis of Trade Policy : a strategy in global competitive conflict

PROBLEM ISSUE
Keterbatasan sumber daya manusia yang ada di setiap negara membuat perlu terjadinya transaksi perdagangan (eskspor dan impor) dalam negara, yang bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan dari masyakat yang ada dalam negara tersebut.  Dengan demikian, maka setiap negara memiliki hak untuk dapat melakukan transaksi perdagangan, untuk mencukupi kebutuhan yang dimiliki oleh para rakyat yang ada di dalamnya. 
Dengan adanya transaksi perdagangan, maka penegakan aturan dan keadilan menjadi sulit dilakukan, karena adanya berbagai perbedaan hukum, perundang-undangan, tariff, bea, pajak, dan kebijakan politik yang dilakukan untuk mendapatkan kuentungan sebesar-besarnya dari kegiatan perdagangan ini.  Dengan demikian, maka setiap negara perlu melindungi kepentingannya, sambil dapat terus bertransaksi dengan negara-negara lain untuk dapat memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang tidak bisa dipenuhi dari dalam negara mereka. 
Untuk itulah, berbagai kebijakan perdagangan (Trade Policy) diberlakukan, sebagai suatu cara untuk dapat melindungi kepentingan suatu negara.  Namun, apa yang akan terjadi jika kebijakan perdagangan yang dilakukan dalam suatu negara, justru bertentangan dengan kebijakan pergdagangan negara lain? Dalam makalah ini, kami akan membahas sebuah tinjauan yang dibeikan oleh V.D Noghin dan A.V. Prasolov dari Rusia, yang memberikan bahasan mengenai The Quantitative Analysis of Trade Policy: a strategy in global competitive conflict.


Masalah-masalah yang terjadi dalam penerapan kebijakan perdagangan, antara lain:
1. Tarif
2. Kuota
3. Larangan Impor
4. Subsidi





Influence of User Participation During The Development of Crisis Management Information Systems in Tunisian Firms

Problem Issue

Saat ini, penyebaran informasi terbukti menjadi salah satu hal utama dalam organisasi. Pentingnya suatu informasi ditentukan oleh fakta bahwa analisis isi informasi dari pesan yang diterima oleh perusahaan akan mengizinkannya menghadapi ancaman dan mencari solusi untuk bertahan hidup. Sebagaimana dicatat oleh Burton et al. (2001), menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan merupakan salah satu tujuan dari sistem informasi dan sub-sistem yang dikembangkan secara terus menerus selama eksploitasi perusahaan. Pada tahun 2002, Hunton menyimpulkan bahwa salah satu kondisi yang tampaknya dapat menjamin keberhasilan aplikasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan selama eksploitasi perusahaan adalah untuk memahami proses pembangunan yang berbasis pada partisipasi pengguna masa depan. Memang, keterlibatan partisipasi pengguna dalam pengembangan aplikasi komputerisasi biasanya dapat menyebabkan keberhasilan aplikasi sistem informasi krisis manajemen karena mereka dipahami sesuai dengan kebutuhan mereka. 




SAHAM ASING DI BANK-BANK INDONESIA

Problem Issue

Dampak dari pembelian saham Bank-bank yang ada di Indonesia oleh pihak asing.


PPT : https://www.dropbox.com/s/zkwlyyqaw5dx6ti/SAHAM%20ASING%20DI%20BANK-BANK%20INDONESIA.pptx

RISK AT LNG STORAGE TERMINALS

Problem Issue

Walaupun diklaim aman namun tetap ada resiko yang melekat dari pemrosesan dan penyimpanan LNG di suatu kawasan, dimana resiko tersebut dilihat dari beberapa faktor berikut :
1.    
            Kesehatan Karyawan
Sebagai bahan yang mudah menguap (gas metana), jika menghirup gas metan setiap harinya dapat dimungkinkan mengalami kerusakan organ dan sel tubuh atau bahkan dapat meninggal dunia jika terus menerus menghirup gas metan.
2.      
             Keamanan Karyawan
Gas metana (CH4) sangat mudah meledak pada konsentrasi 5 s/d 15% apabila terkena percikan api. Jadi LNG dengan komposisi sebagian besar adalah gas metana merupakan hal yang sangat mudah terbakar/meledak dan sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan standar yang semestinya.
3.     
      Lingkungan sekitar
Pencemaran udara menjadi masalah serius di seluruh dunia. Pencemaran udara merupakan salah satu penyebab timbulnya pemanasan global yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim, selain itu perkembangan sosial ekonomi daerah pada saat ini sudah semakin pesat, terbukti oleh banyaknya industri yang sudah meggunakan gas sebagai bahan bakar.

SOLAR ENERGY

Problem Issue

Ketergantungan manusia akan bahan bakar fosil sangat tinggi. Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil ini tidak hanya sebatas sektor transportasi saja namun juga sektor kebutuhan primer sandang, pangan, dan papan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan krisis energi. Kebutuhan akan energi ini masih akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, kualitas dan taraf hidup masyarakat, serta teknologi. Meskipun pengembangan teknologi bisa saja menekan kebutuhan energi melalui teknologi peningkatan efisiensi penggunaan energi.
Masalah krisis energi sebenarnya merupakan masalah yang relatif terhadap sudut pendang kita dalam memandang satu item sebagai gaya hidup yang memuaskan dan pemilihan sumber energi. Krisis energi saat ini lebih disebabkan karena krisis cadangan minyak bumi, gas alam, dan batubara. Untuk itu perlu ada pengembangan energi alternatif.
Ada banyak sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan. Sumeber energi ini dapat dikelompokkan dalam sumber renewable dannonrenewable. Sumber energi fosil, geothermal, nuklir fission, dan nuklir fusion tergolong sebagai sumber energi nonrenewable. Sumber energi biomassa, hydropower, angin, dan matahari tergolong dalam sumber energi renewable (terbarukan). Dalam pengembangan sumber energi alternatif, kita bisa saja memanfaatkan sumber energi baik yang renewable mau pun nonrenewable. Meski demikian kita perlu mempertimbangkan berapa lama sumber daya nonrenewable mampu mensupplay kebutuhan energi dunia dan berapa banyak penduduk dunia yang dapat dipenuhi kebutuhan energinya dengan pemanfaatan sumber energi renewable. Berikut disajikan table potensi pemanfaatan sumber daya renewable dan nonrenewable. Masing-masing tipe menunjukkan perbedaan konsumsi energi dan jumlah penduduk.
Energi surya sendiri tidak memiliki kapasitas besar sebab dibatasi ketersediaan ruang dan biaya pembuatan yang mahal. Meski begitu pengembangan teknologi pemanfaatan energi surya terus berkembang untuk menghasilkan efisiensi pemanfaatan energi surya yang semakin baik.
Penyediaan pembangkit listrik dengan luas area demikian besar tidak mudah untuk itu pengembangan sumber energi ini tetap terbatas dan tidak dapat berdiri sendiri tanpa ditunjang sumber energi lainnya.
Setiap energi alternatif yang ada masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Krisis energi yang terjadi saat ini sebaiknya menjadi pelajaran bagi dunia. Eksploitasi besar terhadap salah satu jenis sumber energi saja (bahan bakar fosil) akan menimbulkan ketergantungan besar yang sangat membahayakan penduduk dunia. Untuk itu perlu ada kajian pemanfaatan energi dengan melihat potensi dari masing-masing sumber energi guna mensinergi pemakaian sumber energi secara bijaksana. Strategi ini penting mengingat baik populasi mau pun kebutuhan energi adalah dua faktor yang akan terus meningkat seiring dengan perkembangan peradaban umat manusia.

Organizational Resilience and Health of Business Systems (Ketahanan Organisasi dan Kesehatan Sistem Bisnis)

Problem issue
    Kegagalan suatu organisasi merupakan konsekuensi dari kurangnya ketahanan dalam lingkungan yang tidak pasti . Penelitian terbaru telah menyelidiki memahami berbagai atribut ketahanan dan kerangka kerja  secara eksplisit, ketahanan yang dimiliki tidak dapat langsung diamati sehingga penting untuk dihubungkan dengan aspek organisasi lebih nyata dan terukur.  Ketahanan didefinisikan sebagai kemampuan sistem bisnis untuk mempertahankan pertumbuhan yang konstan yaitu  sehat  dari waktu ke waktu, meskipun mengalami peristiwa yang tidak pasti,negatif dan / atau merusak, atau membuat perubahan yang positif dan cepat dari satu negara ke negara yang lain dan tujuan akhirnya memasuki keadaan bisnis yang sehat.

     Dalam tulisan ini, kesehatan organisasi  direprentasikan dalam hal kelayakan ekonomi (profitabilitas, nilai pemegang saham, ekuitas dirasakan pelanggan), dengan menggunakan Altman Z-score dengan tujuan untuk mengkategorikan perusahaan yang sehat, tidak sehat dan bencana perusahaan , dalam suatu kurun waktu.  Z-skor dihitung dari laporan keuangan tahunan 20 tekstil Swedia dan perusahaan pakaian. Pengambilan sampel dilakukan secara selektif, selama 21 tahun dengan menggunakan kriteria yang sama yaitu kelayakan ekonomi berdasarkan profitabilitas, solvabilitas, likuiditas dll seperti yang digunakan untuk menentukan kesehatan organisasi secara kualitatif pada umumnya.
     Suatu usaha dilakukan untuk menghubungkan tren Z-Score untuk masa transisi dalam kesehatan bisnis, dengan menggunakan sistem skoring agregat dari lebih dari dua krisis ekonomi utama di Swedia (1989-1993 dan 2007-09) serta periode pemulihan, untuk menyelidiki apakah perusahaan-perusahaan menunjukkan tanda-tanda perilaku tangguh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana indikator ekonomi diselidiki selama periode waktu yang dapat mencerminkan kesehatan dan ketahanan usaha.